Jaksa Agung Instruksikan Optimalisasi Kinerja dalam Kunjungannya ke Kejati NTT

Jaksa Agung Instruksikan Optimalisasi Kinerja dalam Kunjungannya ke Kejati NTT

Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT) pada Rabu, 24 September 2025. Dalam arahannya, Jaksa Agung menyampaikanapresiasi atas dedikasi dan kontribusi insan Adhyaksa di wilayah hukum NTT sekaligus memberikan sejumlahinstruksi strategis guna meningkatkan kinerja sertamenjaga kepercayaan publik terhadap institusi Kejaksaan.

Jaksa Agung memberikan apresiasi terhadap capaiankinerja Kejati NTT, namun agar terus ditingkatkan ke arahyang lebih baik, profesional dan berintegritas dalampenegakan hukum dan melayani masyarakat. Hal itudapat diwujudkan dengan mengedepankan hati nuranidan rasa keadilan di masyarakat. 

Ia juga menekankan bahwa Kejaksaan berkomitmenmendukung program Presiden dan Wakil Presiden 2024–2029, khususnya dalam memperkuat reformasi hukum, birokrasi, serta pemberantasan korupsi dan narkoba.

Pada kesempatan ini, Jaksa Agung menyampaikanarahan kepada jajaran Kejati NTT pada masing-masing bidang di antaranya:

• Bidang Pembinaan

Per 22 September 2025, realisasi serapan anggarandi wilayah Kejati NTT mencapai 81%. Jaksa Agung menginstruksikan agar hambatan segera diidentifikasidan ditindaklanjuti.
Selain itu, realisasi PNBP pada tahun ini mencapai88,32%. 

• Bidang Intelijen

Jaksa Agung meminta Kejati NTT mendukungprogram Jaksa Mandiri Pangan sebagai upayamewujudkan swasembada pangan, termasukmendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, pendampingan proyek strategis harusdilakukan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran. Saat ini, terdapat tiga proyek strategis dengan nilaiRp1,6 triliun yang didampingi Kejaksaan di NTT.

• Bidang Tindak Pidana Umum

Data per 22 September 2025 tercatat 60 perkaratelah diselesaikan melalui Restorative Justice dan 16 Rumah RJ telah terbentuk. Jaksa Agung menginstruksikan agar penyelesaian perkara pidanaumum dapat diselesaikan dengan mengedepankankeadilan restorative serta mengintegrasikan nilai-nilainorma tradisional dan kearifan lokal (local wisdom) dalam rangka menciptakan kedamaian dan kemanfaatan.

• Bidang Tindak Pidana Khusus

• Dalam periode Januari–23 September 2025, tercatat penyitaan dan penyelamatan keuangan negara mencapai Rp8,68 miliar, tertinggi ada di Kejati NTT Rp3,43 miliar.
Jaksa Agung menyoroti perkara strategis yang menjadi perhatian publik, agar diberikan atensi khusus.

• Bidang Perdata dan TUN

Kinerja Kejati NTT mencatat penyelamatan keuangannegara Rp1,01 miliar, pemulihan Rp15,36 miliar, sertapenanganan ribuan perkara bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan pelayanan hukum. KejatiNTT juga turut mendukung program nasional, sepertiMBG di tujuh Kejari, Cetak Sawah di tiga Kejari, Pelayanan Kesehatan di tiga Kejari, hinggapengendalian inflasi di 17 Kejari.

• Bidang Pengawasan

Jaksa Agung menegaskan pentingnya pengawasansebagai quality assurance. Seluruh pegawai wajibmelaporkan LHKPN/LHKASN dan menerapkanSAKIP. Selama 2025, tercatat 1 inspeksi kasus terkaitpungli penerimaan CPNS serta dua kasus disiplin, yakni pelanggaran disiplin sedang dan berat.

Tak hanya itu, Jaksa Agung juga menegaskan dukunganKejaksaan terhadap Penertiban Kawasan Hutan (PKH)sesuai amanat Perpres No. 5/2025 serta pelaksanaanprogram MBG. Ia mengingatkan agar setiap dukungandilakukan hati-hati dan tidak dijadikan tamengpenyimpangan.

Mengakhiri arahannya, Jaksa Agung meminta jajaranKejati NTT bekerja dengan penuh kesungguhan, menjagakepercayaan masyarakat, serta waspada terhadapserangan balik dari pihak-pihak yang tidak suka dengankinerja Kejaksaan.

“Kinerja kita saat ini menjadi tolok ukur penegakan hukumdi Indonesia. Jangan cemari kepercayaan dan harapanmasyarakat kepada Kejaksaan,” pungkas Jaksa Agung.

 

Bagikan tautan ini

Mendengarkan

Hubungi Kami